Mengenai Saya

Foto saya
I am just an ordinary people just like others, hoping that Allah will love me now and forever until in the day of judgement and expect to be a good follower of Muhammad Peace be Upon Him. My bachelor degree was finished in 2001 at Hasanuddin University, Field of Electrical Engineering. On March 2005 i pursued my Master Degree at Queensland University of Technology (QUT) Australia in the same field and Alhamdulillah I finished it on the middle of 2006. Now i teach at State Polytechnic of Ujung Pandang, Energy Conversion Study Program under Mechanical Engineering Department. I obtained my PhD study at Curtin University in field of renewable energy in 2012

Rabu, 21 Desember 2011

USA dan Indonesia dalam kesamaan.





Assalamualaikum ikhwani Fillah.

Bulan July lalu tahun 2011, Saya sempat melakukan perjalanan ke USA langsung dari Australia dalam rangka menghadiri dan mempresentasikan hasil research study saya. Perjalanan yang hampir memakan waktu 24 jam ini ditempuh dari Perth-Sydney-Los Angeles-Detroit, Michigan USA. Berbekal rasa tawakkal kepada Sang Pengatur Segala Urusan Jalla Wa A'la saya pun tiba di bandara terpadat di dunia ini, Los Angeles!. Seperti halnya kendaraan roda empat pesawatpun harus antri berjejer dengan teratur untuk menunggu giliran take off-nya. Setibanya di Bandara LA tepatnya dibagian imigrasi, orang-orang pun mulai mengarahkan pandangannya kesaya, seperti halnya ketika menghadiri wawancara dengan pihak konsulat USA di perth untuk mendapatkan visa perjalanan. Bagi saya hal ini adalah wajar mengingat status sebagai Muslim dengan penampilan lahiriah yang khas (spt: Janggut dan celana di atas mata kaki) akan menimbulkan sedikit pertanyaan menggoda bagi mereka, apa yang orang spt saya lakukan di negeri "paman Sam"?

Alhamdulillah, proses pemeriksaan dokumen, scan badan, dan scan retina pun berjalan lancar dan saya pun siap melakukan perjalanan berikutnya ke Detroit dalam waktu 5 jam setelah menempuh perjalan dari Sydney-LA selama 13 jam lebih!.

Selama lebih seminggu di Detroit, saya pun merasa ada beberapa kesamaan antara Indonesia dan USA. Ya hal yang sy tdk temukan di Australia selama study saya sekarang ini. Beberapa kesamaan itu antara lain:

Ternyata:......

1. Di USA tepatnya di Detroit, tukang parkir juga exist, jika di Australia proses parking semua berjalan serba otomatis maka di Detroit tukang parkir juga ada, bedanya hanya tipis "without whistle", mereka umumnya menggoda dengan lambaian bendera kecil mirip bendera hakim garis sepak bola dan sanagt jelas terpampang harga $ 5 yang mungkin ukurannya sangat murah karena tanpa pembatasan waktu...

2. Jika kita sering terganggu dengan adanya "undakan" atau istilahnya "polisi tidur" di lorong2 jalan di Indonesia maka "undakan" (sy lebih senang mnggunakan istilah ini-red, demi menghormati orang lain yang berstatus sebagai polisi), maka begitupun halnya di Detroit ketika kami memasuki perumahan dalam perjalanan bus charter yang akan mengantar kami ke hotel, lokasi dimana conference akan di helat.

3. Adalah benar kiranya jika kita disuguhkan berita tentang jumlah pengangguran yang besar di USA, hal ini terbukti dengan banyaknya "beggar" atau pengemis di sudut2 kota, hal ini mengakibatkan rasa khawatir tersendiri berjalan sendiri di malam hari di kota yang terkenal dengan tingkat kriminalitas yang tertinggi di USA ini"

Perjalanan ini memang memberi sejumlah pengalaman termasuk saat berjumatan di kota Detroit untuk kali pertama, seminggu sebelum bulan suci Ramadhan, disinilah saya bertemu dengan saudara2 seiman yang ramah dan tamah, bahkan ketika saya "kebingungan" hendak balik ke hotel yang jaraknya cukup banyak menghabiskan kalori jika harus berjalan. Alhamdulillah seorg bapak dengan anaknya dengan baiknya (semoga Allah membalas kebaikan mereka) bersedia mengantarkan saya ke hotel dengan terlebih dahulu berkeliling2 mengitari kota Detroit.

Demikianlah sedikit pengalaman menginjakkan kaki di negeri yang dipimpin Mr. Obama ini, melihat jumlah Muslim dalam juma'atan tersebut terbetik harapan mudah2n Islam semakin berjaya di negeri yang konon penduduknya telah mayoritas atheis tersebut.

Wassalam.